Di sebuah desa kecil di Lombok, di mana matahari terbenam menari di atas sawah, hidup seorang ibu bernama Aminah. Usianya 34 tahun, ia mengelola kios kecil yang menjual bahan makanan dan minuman tradisional. Setiap pagi, aroma kopi dan teh manis menyambut pelanggan setianya. Namun, di balik senyuman itu, ada beban yang tak terlihat: ayahnya yang sudah meninggal dua tahun lalu, dan tanggung jawab menanggung biaya pendidikan anaknya, Dimas, yang kini duduk di bangku SMP.
Aminah tidak pernah menunggu kemudahan. Ia selalu mengingat kata tua yang pernah didengar ayahnya, “Sukses bukan tentang berapa banyak uang yang kamu dapatkan, tapi tentang bagaimana kamu memanfaatkan apa yang kamu punya.” Kata itu menjadi pendorong ketika ia memutuskan untuk memanfaatkan sesuatu yang sedang hangat di mata publik: Piala Dunia 2026 yang akan digelar di Amerika Serikat.
Perubahan dari Sebuah Titik Balik
Semua bermula pada bulan September 2024. Aminah sedang menyiapkan kiosnya ketika seorang pelanggan datang dengan baju jersey tim favoritnya, Argentina. Pembicaraan cepat berubah menjadi diskusi tentang Piala Dunia 2026. “Kamu pernah dengar, ya? Ada aplikasi yang bisa kamu pakai buat menonton pertandingan secara online, dan yang lebih menarik, kamu bisa ikut menebak skor dengan hadiah kecil,” kata pelanggan itu sambil tersenyum.
Aminah, yang sebelumnya tidak pernah terlibat dalam dunia digital, merasa penasaran. Ia menyadari bahwa “mainan baru yang iseng tapi bikin mikir” ini bisa menjadi peluang. Tanpa ragu, ia memutuskan untuk mencoba. Ia membeli smartphone bekas, mengunduh aplikasi, dan mulai berlatih menebak skor. Setiap kali menebak benar, ia mendapatkan poin yang bisa ditukar dengan hadiah kecil—seperti voucher belanja di kiosnya.
Setiap poin itu menjadi motivasi tambahan bagi Aminah. Ia mulai mempromosikan kiosnya lewat aplikasi tersebut, menampilkan produk-produk uniknya, dan menambahkan cerita singkat tentang setiap barang. “Mungkin ini tak akan menghasilkan jutaan rupiah, tapi setidaknya ini memberi saya rasa percaya diri,” ujarnya.
Perjalanan Digital: Dari Kios Kecil ke Jaringan Besar
Dengan semangat yang baru, Aminah mulai mengatur jadwal penjualan. Ia menyadari bahwa Piala Dunia 2026 tidak hanya tentang menonton pertandingan, tapi juga tentang membangun komunitas. Ia memutuskan untuk membuat grup WhatsApp bagi pelanggan setianya. Di sana, ia berbagi tips menebak skor, update hasil pertandingan, dan promo khusus kiosnya.
Setiap kali tim Indonesia mencetak gol, Aminah menyiapkan minuman spesial “Kopi Indonesia” dengan harga diskon. Ia menamai minuman tersebut “Kopi Gol Indonesia.” Kesan ini langsung menyebar, dan pelanggan mulai membagikan foto mereka menikmati kopi tersebut di media sosial.
Seiring berjalannya waktu, jumlah pelanggan online meningkat. Aminah memanfaatkan platform media sosial untuk memposting video pendek tentang proses pembuatan kopi dan makanan tradisional. Video tersebut mendapat ribuan likes dan komentar positif. “Saya tidak pernah menyangka, hanya dengan menonton Piala Dunia 2026, saya bisa mengubah hidup saya,” kata Aminah sambil tersenyum.
“Setiap kali saya menebak skor, saya tidak hanya menebak angka, saya menebak harapan saya.”
Perubahan ini membawa dampak positif bagi keluarga Aminah. Ia mulai menabung untuk pendidikan Dimas, membeli perlengkapan sekolah, dan bahkan menyiapkan dana darurat. Selain itu, ia juga mengundang teman-teman di desa untuk belajar menggunakan aplikasi, membuka peluang bagi mereka juga untuk memanfaatkan “mainan baru yang iseng tapi bikin mikir.”
Ending yang Mengubah Hidup: Dari Kios Kecil Menjadi Inspirasi
Akhirnya, pada hari pertama Piala Dunia 2026 di Jakarta, Aminah menyiapkan kiosnya dengan dekorasi bendera dan balon berwarna-warni. Ia menyiapkan paket minuman “Kopi Gol Indonesia” dan menambahkan kue tradisional Lombok. Ketika pertandingan dimulai, pelanggan datang berbondong-bondong. Setiap kali gol tercipta, Aminah mengumumkan hadiah kecil bagi pelanggan yang menebak skor dengan benar.
Hari itu, ia menerima pesan dari seorang influencer kuliner yang menonton pertandingan lewat aplikasi. Influencer itu terkesan dengan kisah Aminah dan memutuskan untuk menampilkan kiosnya dalam video vlog. Video tersebut menayangkan Aminah sedang menyiapkan kopi, berbagi cerita, dan menunjukkan bagaimana Piala Dunia 2026 telah menjadi katalis bagi perubahan hidupnya.
Video tersebut menjadi viral. Jumlah pengunjung kios meningkat drastis, dan Aminah akhirnya dapat membuka cabang kedua di kota terdekat. Ia tetap menjaga nilai-nilai sederhana, selalu mengingat kata ayahnya tentang memanfaatkan apa yang dimiliki.
Hari ini, Aminah sering menjadi narasumber di acara komunitas tentang bagaimana memanfaatkan peluang digital, terutama bagi para pelaku usaha kecil. Ia mengajak orang-orang untuk tidak takut mencoba hal baru, karena “mainan baru yang iseng tapi bikin mikir” bisa menjadi pintu gerbang menuju kesuksesan.
- Jangan takut mencoba hal baru—kreatifitasmu bisa membuka pintu peluang.
- Gunakan platform digital untuk memperluas jaringan, bukan hanya untuk menjual.
- Setiap tantangan adalah kesempatan untuk belajar dan tumbuh.
- Berbagi kisahmu dapat menginspirasi orang lain—jangan ragu untuk berbagi.
- Teruslah menabung dan mempersiapkan masa depan, karena kebahagiaan sejati datang dari ketenangan hati.
- Berani mengambil langkah kecil, karena langkah kecil itu bisa mengarah pada perubahan besar.